Rabu, 18 Januari 2012

ANALISIS DESKRIPTIF


       Bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.
       Digunakan suatu nilai yang cenderung merupakan nilai sentral yang mewakili semua observasi
       Dalam analisis deskriptif, nilai ini bisa mewakili oleh mean (rata-rata), median, modus, tabel frekuensi, atau frekuensi

Mean
       Mean adalah nilai rata-rata dari hasil observasi terhadap suatu variabel dan merupakan jumlah dari seluruh hasil observasi dibagi dengan jumlah observasinya
Contoh
        10 responden diminta memberikan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan  bank “Kompeten” dengan salah satu nilai: 1 : sangat tidak puas
                       2 : tidak puas
                       3 : sedang
                       4 : puas
                       5 : sangat puas
        Data yang terkumpul adalah 3, 4, 4, 5, 3, 2, 5, 4, 4 dan 4
        Maka rata-rata aritmatiknya:  X = ∑ x/n = 38/10 = 3,8
        Jadi nilai kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan bank Kompeten rata-rata sebesar 3,8 dari skala 5, yang berarti mendekati puas

Modus
       Menggambarkan nilai yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak
       Penggunaan kata “kebanyakan”, “paling banyak”, atau “sebagian besar” mengindikasikan penggunaan modus dalam analisis deskriptif

       Contoh Modus
       10 orang ditanya, “Apakah Anda mengetahui adanya bank “Kompeten” di Medan?
       Ke- 10 responden menjawab dengan: Ya, Tidak, Ya, Tidak, Ya, Ya, Ya, Tidak, Ya, Ya
       Karena jawaban yang paling sering muncul adalah “Ya”, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden mengetahui keberadaan bank “Kompeten” di medan

Median
       Median mengukur nilai tengah dengan membagi jumlah observasi secara seimbang dari atas ke bawah, atau merupakan persentil kelima puluh
       Jika ada urutan data : 4  5  6  6  6  6  7  8  8
       Maka besarnya median yang mewakili nilai observasi adalah 6

Angka Indeks
       Untuk mengetahui urutan preferensi konsumen terhadap suatu merek dari yang paling disukai sampai yang tidak disukai dengan cara mengalikan bobot rangking dengan jumlah jawaban untuk tiap rangking
       Contoh penerapan Angka Indeks
       10 responden diminta memberikan nomor urut (dari 1 – 5) menurut kesukaannya terhadap rasa merek-merek minuman ringan berikut. Nomor 1 berarti paling disukai, nomor 2 berarti urutan kedua yang disukai, demikian seterusnya hingga nomor 5 menunjukkan yang paling tidak disukai
       Fepsi, Panta, Koka-kola, Seger, Soda-soda
         Jumlah rangking untuk Masing-masing Merek yang Disukai
vSelanjutnya setiap rangking diberi bobot
       Bobot Rangking 1 = 5
       Bobot Rangking 2 = 4
       Bobot Rangking 3 = 3
       Bobot Rangking 4 = 2
       Bobot Rangking 5 = 1

vKemudian, bobot x jumlah rangking

        Fepsi       = (5x1) + (4x4) + (3x3) + (2x2) + (1x0) = 34
        Panta      = (5x3) + (4x3) + (3x2) + (2x1) + (1x0) = 35
        Koka Kola          = (5x7) + (4x2) + (3x1) + (2x0) + (1x0) = 46
        Seger      = (5x0) + (4x1) + (3x1) + (2x1) + (1x7) = 16
        Soda Soda= (5x0) + (4x0) + (3x2) + (2x6) + (1x2) = 20

        Dengan melihat nilai tertinggi sebagai urutan preferensi, maka preferensi terhadap rasa merek minuman ringan yang paling disukai adalah Koka Kola

Tabel Frekuensi
       Menggambarkan jumlah respon untuk tiap kategori yang sama  dalam satu kelompok sehingga memberikan hasil yang mudah dipahami

        Tabel 5.3
Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin
       Persentase
       Memberikan gambaran yang mudah dalam membandingkan atau mengetahui data yang terbanyak dalam satuan perseratus (%)
       Persentase yang digunakan adalah sama dengan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari
       Kategori data yang memiliki jumlah lebih besar dari 50% dalam analisis persentase sering dikatakan mayoritas
       Persentase sering dikombinasikan dengan modus dan tabel frekuensi

Diagram Lingkaran
       Untuk memberikan visualisasi yang lebih mudah dipahami
       Dengan lingkaran membagi tiap kelompok menjadi bagian seperti kue yang dipotong
       Cocok untuk membandingkan besarnya bagian masing-masing kelompok
       Dengan melihat diagram bisa dibandingkan komposisi masing-masing kategori yang berbeda

       Gambar 5.10. Diagram Lingkaran
.
       Diagram Batang
       Digunakan untuk melihat perbandingan antar sub kelompok yang lebih besar sehingga memudahkan pembaca mengetahui komposisi tiap bagian dan sub bagiannya

       Gambar 5.12. Diagram Garis




Tidak ada komentar:

Posting Komentar