ASURANSI
Pada prinsipnya asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari resiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan resiko kepada pihak luar
DEFINISI
·
Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima
suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tentu (menurut KUHD pasal 246)
·
Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi
resiko, dengan menggabungkan sejumlah yg memadai unit-unit yang terkena resiko,
sehingga kerugian-kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan.
Kemudian kerugian yang diramalkan dipikul merata oleh mereka yang tergabung
(Prof.Mehr dan Cammck)
·
Asuransi adalah alat sosial yang
mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian modal yang tak tentu, yang dilakukan
melalui pemindahan resiko dari banyak individu kepada seseorang atau sekelompok
orang (Prof. Willet)
·
(Menurut faham ekonomi) Asuransi adalah suatu lembaga
keuangankarena melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan, disamping
bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta
asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan
(financial loss) yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya (fortuitious event)
MANFAAT
ASURANSI
a)
Rasa
aman dan perlindungan
b)
Pendistribusian
Biaya dan manfaat yang lebih adil
c)
Berfungsi
sebagai tabungan dan sumber pendapatan
d)
Alat
penyebaran resiko
e)
Membantu
meningkatkan kegiatan usaha
Ditinjau dari
beberapa sudut, maka asuransi mempunyai tujuan dan teknik pemecahan yg bermacam-macam:
A Dari segi ekonomi:
Tujuannya:
mengurangi ketidakpastian dari dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tekniknya:
dengan cara mengalihkan resiko pada pihak lain dan pihak lain mengkombinasikan
sejumlah resiko yang cukup besar, sehingga dapat diperkirakan dengan lebih
tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
b. Dari segi hukum:
Tujuan:
memindahkan resiko yang dihadapi oleh suatu objek atau kegiatan bisnis kepada
pihak lain.
Tekniknya:
melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalm kontrak ganti
rugi (polis asuransi), maka resiko beralih kepada penanggung
c. Dari segi tata niaga
Tujuannya:
membagi resiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi
Tekniknya:
memindahkan resiko dari individu/perusahaan ke lembaga keuangan yang bergerak
dalam pengelolaan resiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi resiko kpd
seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.
d. Dari segi kemasyarakatan
Tujuannya:
menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program asuransi
Tekniknya:
semua anggota kelompok asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi) untk
menyantuni kerugian yang diderita oleh
seseorang/beberapa orang anggotanya
e.
Dari segi matematis
Tujuan:
meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya resiko dan hasil ramalan itu dipakai
untuk membagi resiko kepada semua peserta program asuransi
Tekniknya:
menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan (probability
theory).
RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN
RESIKO adalah Kemungkinan
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan kerugian
RESIKO DALAM INDUSTRI
PERASURANSIAN
Ketidakpastian dari
kerugian finansial atau kemungkinan terjadinya kerugian Ketidakpastian dapat
ditimbulkan oleh ketidakpastian ekonomi, alam, perang, pembunuhan, pencurian,
dll
Cara
menangani resiko
1.
Menghindari resiko (risk avoidance)
2.
Mengurangi resiko (risk reduction)
3.
Menahan resiko (risk retention)
4.
Membagi resiko (risk sharing)
5.
Mentransfer resiko (risk transfering)
USAHA ASURANSI
1. ASURANSI KERUGIAN (NONLIFE
INSURANCE):
a. Asuransi kebakaran
b. Asuransi pengangkutan
c. Asuransi aneka
2. ASURANSI JIWA (LIFE INSURANCE)
ASURANSI
JIWA
•
Pada
hakekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang menghindarkan
atau minimal mengurangi resiko yang diakibatkan oleh resiko kematian (yang
pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), resiko hari tua, dan resiko
kecelakaan.
•
Kerjasama
dikoordinir oleh perusahaan asuransi, yang bekerja atas dasar hukum bilangan
besar (the law of large numbers) yang menyebarkan resiko kepada
orang-orang yang mau bekerja.
Asuransi Bukanlah Perjudian
·
Pembelian
asuransi kadang dikelirukan dengan perjudian.
·
Keduanya
menanggung bersama satu karakteristik
·
Baik
tertanggung maupun penjudi mungkin menerima lbh banyak uang daripad yang
dibayarkan, hasilnya ditentukan oleh kejadian berpeluang.
·
Namun
melalui asuransi, tertanggung memindahkan (transfer) resiko murni yang ada,
sedangkan seorang penjudi menciptakan resiko spekulatif.
Perbedaan
Asuransi dengan Perjudian
ASURANSI
|
PERJUDIAN
|
1. Tujuannya
mengurangi resiko yang sudah ada
|
1. Resiko semula belum
ad dan baru muncul sesudah orang ikut judi
|
2. Bersifat sosial thd
masyarakat, dapat memebrikan keuntungan tertentu kpd masyarakat
|
2. Bersifat “tidak
sosial”, bisa mengacaukan tumah tangga/masyarakat
|
3. Besarnya resiko
dapat diketahui dan dapat diukur besar kemungkinannya
|
3. Besarnya resiko
tidak dapat diketahui dan tidka dapat diukur kemungkinannya
|
4. Kontraknya tertulis
dan mengikat kedua belah pihak
|
4. Kontrak tidak
tertulis dan realisasinya tergantung iktikad baik masing-masing pihak yang
terlibat
|
MANFAAT
DAN BIAYA ASURANSI
MANFAAT
- Idemnification
•
Manfaat
asuransi sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi menerka yang menderita
kerugian.
•
Mereka
dipulihkan atau setidaknya mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya.
•
Keuntungan
bagi individu ini lebih jelas.
2. Mengurangi
Ketidakpastian (Reduction of Uncertainty).
Asuransi
itu dapat:
a.
Menghilangkan resiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap resiko bagi
pihak tertanggung individual.
b.
Mengurangi total resiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap resiko
ini dalam masyarakat.
3. Pengendalian
Kerugian
·
Meskipun
pengawasan kerugian bukan bagian yang terkandung dalam konsep asuransi,
perusahaan asuransi merupakan perusahaan pelopor dalam pengendalian kerugian.
4. Bantuan bagi Perusahaan Kecil
·
Asuransi
meningkatkan semangat bersaing, sebab tanpa asuransi, perusahaan kecil akan
menghadapi persaingan yang kurang efektif thd perush besar.
·
Tanpa
suransi, perusahaan kecil akan menaggung beberapa resiko dan akan kurang
menarik menanamkan tenaga dan modal dalam perusahaan.
RINGKASAN MANFAAT
a)
Melindungi
kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.
b)
Mengurangi
siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan
kekhawatiran.
c)
Menghasilkan
tingkap produksi, tingkat harga, dan struktur harga yang optimum.
d)
Menyediakan
dana untuk investasi.
e)
Memperbaiki
posisi persaingan perusahaan kecil.
BIAYA-BIAYA ASURANSI
1.
Biaya
Operasi.
·
Asuransi
menciptakan biaya seperti biaya pengendalian kerugian biaya penilaian kerugian,
biya yg timbul utk mencari calon tertanggung, pajak premi yg ditetapkan
pemerintah dan biaya administrasi umum.
·
Biaya-biaya
yang dikeluarkan ditambahkan sejumlah profit dan cadangan, mesti ditutup oleh
premi yang dibebankan.
2.
Bahaya
Moral (Moral hazard)
Terciptanya
moral hazard yakni keadaan dimana meningkatnya kans orang pribadi dengan
sengaja (a) menyebabkan kerugian, atau (b) peningkatan keparahannya. Orang yang
tidak mengindahkan moral atau mereka bisa mendatangkan laba melalui penciptaan
kerugian. Mis.sengaja membakar pabriknya untk mendapat santunan asuransi
3.
Morale Hazard
Morale
hazard adalah suatu keadaan yang menyebabkan orang menjadi kurang hati-hati
dibandingkan dengan pada keadaan lain. Orang tidak sadar menciptakan kerugian,
tetapi kenyataan karena mereka tel diasuransikan menyebabkan mendapat lebih
banyak peluang utk melakukannya.
SYARAT-SYARAT IDEAL RESIKO YANG
DAPAT DIASURANSIKAN
·
Kerugian
potensial cukup besar tetapi probabilitasnya tidak tinggi, sehingga perusahaan
asuransi dapat bekerja seekonimis mungkin (kelayakan ekonomis).
·
Probabilitas
kerugian dapat diperhitungkan.
·
Terdapat
sejumlah besar unit yang terbuka (expose) thd resiko yang sama (massal dan
homogen)
·
Kerugian
yang terjadi bersifat kebetulan (fortuitous)
·
Kerugian
tertentu (definite)
·
Bukan
resiko catastrope (bencana besar dan serentak)
KONSEP
DAN PRAKTIK MANAJEMEN RISIKO PEMERINTAH YANG TERINTEGRASI (MRPT)
Latar
Belakang
1.
Tuntutan
masyarakat akan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang akuntabel dan
transparan
2.
Mewujudkan
pelayanan publik yang prima
3.
Reformasi
Birokrasi
Tuntutan perubahan dan
peningkatan kapabilitas organisasi memunculkan risiko (risk) dan sekaligus
peluang (opportunities) bagi organisasi. Untuk mendorong terciptanya
tata kelola pemerintahan yang baik, yakni meningkatkan kepercayaan (trust) di
antara instansi pemerintah dan antara instansi pemerintah dengan masyarakat,
maka Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi sedang menggodog Rancangan
Undang-Undang Pengendalian Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
(PPAP).
Risiko dapat terjadi pada
pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan.
Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko
lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan,
hukum, dan manajemen dari organisasi.
Suatu risiko yang terjadi dapat
berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
1.
Risiko
rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan
kepada publik.
2.
Risiko
terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki
organisasi dan operasional seperti keterbatasan fasilitas kantor.
3.
Risiko
yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari
instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.
Berkenaan dengan sektor publik
yang menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas,
risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan
meningkat. Oleh karenanya, pemahaman
terhadap risiko menjadi keharusan untuk dapat menentukan prioritas strategi dan
program dalam pencapaian tujuan organisasi.
Risiko
dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko.
Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat
mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance,
mengoptimalkan penyusunan strategic management, mengamankan sumber daya
dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making
dari manajemen puncak.
definisi…
·
MRPT
adalah proses yang dilakukan secara terintegrasi dalam bentuk penyusunan
strategi oleh pimpinan instansi pemerintah dan aparatur pemerintah pelaksana,
pengidentifikasian kejadian-kejadian yang berpotensi berpengaruh terhadap
kualitas pencapaian hasil penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan resiko pada
tingkat kesesuaian tertentu, dan perolehan keyakinan yang wajar guna mencapai
tujuan penyelenggaraan pemerintahan.
·
Pengawasan intern adalah seluruh proses
kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan seluruh kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
·
Resiko
adalah kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.
·
Hazard
Adalah keadaan dan kondisi yang memperbesar kemungkinan
terjadinya risiko.
·
Manajemen Resiko adalah pelaksanaan
fungsi-fungai manajemen dalam penanggulangan risiko
Menurut COSO, risk management (manajemen resiko)
dapat diartikan sebagai ‘a process, effected by an entity’s board of
directors, management and other personnel, applied in strategy setting and
across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the
entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable
assurance regarding the achievement of entity objectives.’
Dari definisi tersebut dpt djabarkan
On going process
Risk
management
dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala. Risk
management bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time
event).
Effected by people
Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang
berada di lingkungan organisasi. Untuk lingkungan institusi Pemerintah, risk
management dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yang
bersangkutan.
Applied in strategy setting
Risk management telah disusun sejak dari
perumusan strategi organisasi oleh manajemen puncak organisasi. Dengan
penggunaan risk management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan
risiko yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi.
Applied across the enterprise
Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk
management diaplikasikan dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh
bagian/unit pada organisasi. Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda,
maka penerapan risk management berdasarkan penentuan risiko oleh
masing-masing bagian.
Designed to identify potential
events
Risk
management
dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara potensial
menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
Provide reasonable assurance
Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar
akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat
berlangsung secara optimal.
Geared to achieve objectives
Risk
management
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Identifikasi
Risiko
1. Risiko atas harta (property losses)
2. Risiko
personil (personal losses)
3. Risiko berupa kewajiban kepada pihak ketiga (liability
losses)
Risiko terhadap aset informasi
1.
Peningkatan
perilaku tidak etis yang timbul dari anonimitas TI dapat digunakan untuk
memelihara anonimitas, yang mempermudah seseorang untuk melakukan tindakan
tidak etis dan kriminal, termasuk perolehan informasi secara ilegal
2.
Konflik
kepemilikan dan kontrol informasi
3.
Kesenjangan
informasi dan kesejahteraan diantara kelas dan negara
PENUTUP
Undang-Undang Pengendalian Penyelenggaraan
Administrasi Pemerintahan sangat diperlukan agar pelayanan publik dapat
dilakukan lebih baik lagi. Lebih penting lagi pelaksanaan/penerapan
undang-undang secara konsisten
Manajemen Risiko Proyek
Risiko
Proyek
Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki
pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu,
biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab,
yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak.
Atiribut kunci:
1. Ketidakpastian
2. Positif dan negatif
3. Sebab dan Akibat
4. Risiko diketahui dan tidak
diketahui
Manajemen
Risiko Proyek
Manajemen
Risiko Proyek:
Proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan
merespon risiko proyek. Tujuannya untuk
meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan
dampak peristiwa yang merugikan proyek.
Proses yang terlibat:
a) Perencanaan manajemen risiko
b) Identifikasi risiko
c) Analisis risiko kualitatif dan
kuantitatif
d) Perencanaan respon risiko
e) Pengendalian dan monitoring
risiko
Perencanaan
Manajemen Risiko
Proses memutuskan bagaimana mendekati dan
melaksanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek.
Memastikan tingkat, tipe, dan visibilitas manajemen
risiko yang setara dengan risiko dan kepentingan proyek bagi organisasi
Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk
aktivitas manajemen risiko
Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi
risiko.
Perencanaan Manajemen Risiko
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Faktor lingkungan
Aset proses organisasi
Pernyataan ruang lingkup proyek
Rencana Manajemen proyek
|
Planning Meeting and Analysis
|
Rencana manajemen risiko:
Metode
Peran dan tanggung jawab
Anggaran
Waktu
Kategori risiko
Definisi peluang dan dampak
risiko
|
Identifikasi risiko
Menentukan risiko-risiko yang mempengaruhi proyek
dan mendokumentasikan karakteristiknya.
Peserta yang terlibat: manajer proyek, anggota tim
proyek, anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim proyek, customer, end
user, dan ahli manajemen risiko
Merupakan proses iteratif karena risiko-risiko baru
mungkin diketahui sebagai kemajuan proyek melalui siklus hidupnya.
Identifikasi resiko
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Faktor lingkungan
Aset proses organisasi
Pernyataan ruang lingkup proyek
Rencana manajemen proyek
Rencana manajemen risiko
|
Documentation review
Brainstorming
Delpi
Interview
Root cause identification
SWOT
Analisis Checklist
Teknik diagram (cause effect,
flow chart)
|
Risk register
-Daftar risiko teridentifikasi
-Daftar respon potensial
-Risiko akar penyebab
-Kategori risiko yang up date.
|
Analisis Risiko
Kualitatif
Menilai prioritas risiko teridentifikasi menggunakan
peluang terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko itu terjadi
Menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu
dan tolerasi risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.
Analisis Risiko Kualitatif
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Aset proses organisasi
Pernyataan ruang lingkup
Rencana manajemen risiko
Risk register
|
Penilaian probabilitas dan
dampak risiko
Matrik probabilitas dan dampak
Penilaian mutu data risiko
Kategorisasi risiko
Penilaian urgensi risiko
|
Risk register (up date)
|
Analisis Risiko
Kuantitatif
Dikerjakan berdasarkan risiko yang diprioritaskan
oleh proses analisis risiko kualitatif
Proses menggunakan
teknik seperti simulasi montecarlo dan pohon keputusan untuk:
a)
Menghitung
hasil yang mungkin dan peluangnya
b)
Menilai
peluang untuk mencapai tujuan proyek
c)
Mengidentifikasi
risiko yang membutuhkan perhatian paling besar dengan menghitung kontrubisi
relatifnya terhadap keseluruhan risiko proyek
d)
Mengidentifikasi
biaya, jadwal, dan target ruang lingkup yang realistik dan dapat dicapai
e)
Menentukan
keputusan manajemen proyek ketika beberapa kondisi atau hasil tidak pasti
Analisis Risiko Kualitatif
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Aset proses organisasi
Pernyataan ruang lingkup
Rencana manajemen risiko
Risk register
Rencana manajemen proyek
|
Data gathering: Interviewing,
probability distribution, expert judgment.
Quantitative technique:
analisis sensitivitas, analisis Expected Monetary Value (EMV), pohon
keputusan, modeling dan simulasi
|
Risk register (updates):
Analisis probabilistik proyek,
peluang mencapai tujuan biaya dan waktu, daftar prioritas risiko
terkuantifikasi
|
Perencanaan Respon
Risiko
Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan
untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek.
Ini mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif.
Perencanaan Respon Risiko
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Risk management plan
Risk register
|
Strategi untuk risiko negatif/
ancaman
Strategi untuk risiko positif/
kesempatan
Strategi untuk ancaman dan
kesempatan
Strategi respon kontingen
|
Risk register (updates)
Project management plan
(Updates)
Risk related contractual
agreement
|
Strategi untuk
Risiko Negatif
Avoid: penghindaran risiko melibatkan
perubahan rencana manajemen untuk menghilangkan ancaman oleh risiko merugikan,
mengisolasi tujuan proyek dari dampak risiko, atau mengendurkan tujuan yang
dalam bahaya.
Transfer: pemindahan risiko mensyaratkan
penggantian penerima dampak negatif dari pemilik ke pihak ketiga.
Mitigate:
pengurangan
peluang dan atau dampak peristiwa berisiko merugikan ke ambang/ batas yang
dapat diterima
Strategi untuk
risiko positif
Exploit. Strategi untuk memastikan bahwa
kesempatan (risiko positif) dapat terealisasi. Contoh: menugaskan SDM yang
lebih berbakat untuk mengurangi waktu penyelesaian atau menyediakan mutu lebih
baik dari yang direncankan.
Share. Alokasi kepemilikan kepada pihak
ke tiga yang memiliki kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat proyek.
Contoh: special purposes company, joint venture
Enhance. Memodifikasi “ukuran” kesempatan
dengan meningkatkan peluang dan atau
dampak positif dengan
mengidentifikasi dan memaksimalkan pengendali kunci dari risiko berdampak
positif.
Strategi untuk
ancaman dan kesempatan
Acceptance:
sangat
jarang kemungkinan untuk menghilangkan seluruh risiko proyek. Tim proyek
memutuskan tidak mengubah rencana manajemen proyek untuk menyesuaikan dengan
risiko.
Penerimaan pasif = tidak ada tindakan
Penerimaan aktif
= menetapkan cadangan kontingensi termasuk jumlah waktu, uang, dan
sumber daya
Strategi Respon
Kontingen
Beberapa respon dirancang untuk digunakan hanya bila
peristiwa tertentu terjadi. Untuk beberapa risiko, tim proyek membuat rencana
respon yang hanya akan dilaksanakan dibawah kondisi tertentu
Pengendalian dan
Monitoring Risiko
Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan
merencanakan risiko-risiko yang baru muncul, melacak risiko teridentifikasi,
menganalisis ulang risiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana
kontingensi, memonitor sisa risiko, dan mereview pelaksanaan respon risiko saat
mengevaluasi keefektivannya.
Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bila: asumsi
proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal
kontingensi dimodifikasi sesuai risiko proyek
Pengendalian dan monitoring risiko
Input
|
Tekhnik
|
Output
|
Risk management plan
Risk register
Aproved change requests
Work performance information
Performance report
|
Risk reassessment
Risk audits
Variance and tren analysis
Technical performance
measurement
Reserve analysis
Status meeting
|
Risk register
Requested changes
Recommended corrective action
Recommended preventive action
Organizational process asset
(updates)
Project management plan
(Updates
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar